HUBUNGAN ANTARA ORIENTASI RELIGIUS DENGAN MOTIVASI MENGEKSPRESIKAN PRASANGKA DI MEDIA SOSIAL
DOI:
https://doi.org/10.37249/assalam.v5i1.249Keywords:
Media Sosial, Motivasi Mengekspresikan Prasangka, Orientasi ReligiusAbstract
Internet semakin banyak digunakan masyarakat untuk mengakses media sosial karena menawarkan kemudahan bagi masyarakat dalam berbagai aspek. Namun di sisi lain, terdapat dampak negatif dari kemudahan mengakses dan menyebarkan informasi dengan penggunaan internet yaitu makin meningkatnya konten berisi ujaran kebencian dengan konten SARA. Aktivitas penyebaran ujaran kebencian sendiri merupakan tindakan mengekspresikan prasangka. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengatahui hubungan orientasi religius dengan motivasi mengekspresikan prasangka di media sosial. Partisipan dalam penelitian ini sebanyak 258 remaja akhir berumur 18-22 tahun, dan pengguna media sosial aktif, diperoleh dengan menggunakan teknik accidental sampling. Alat pengumpulan data pada penelitian ini adalah kuesioner. Alat ukur yang digunakan yaitu Religiousity Orientation Scale-Revised untuk mengukur orientasi religius dimensi intrinsik dan ekstrinsik dan Motivation Express to Prejudice untuk mengukur motivasi mengekpresikan prasangka. Kedua alat ukur ini memiliki derajat reliabilitas yang baik. Dari hasil pengolahan data menggunakan korelasi Pearson, ditemukan bahwa kedua dimensi orientasi religius berkorelasi signifikan dengan motivasi mengekspresikan prasangka. Pada dimensi orientasi religius intrinsik (r = 0,139, p< 0,05) dan pada dimensi orientasi religius ekstrinsik (r = 0,263, p< 0,05). Hasil penelitian ini dapat dijadikan rujukan untuk bagaimana bersikap di media sosial agar terhindar dari prasangka yang dapat menimbulkan berbagai konflik.
Downloads
References
Allport, G. W., & Ross, J. M. (1967). Personal religious orientation and prejudice. Journal of Personality and Social Psychology, 5(4), 432–443.
https://doi.org/10.1037/h0021212
Amin, K., Alfarauqi, M. D. A., & Khatimah, K. (2018). Social Media, Cyber Hate, and Racism. Komuniti, 10(1), 3–10.
https://doi.org/10.23917/komuniti.v10i1.5613
APJII. (2017). Penetrasi dan perilaku pengguna internet Indonesia. Jakarta: APJII.
Baron, & Byrne, D. (2004). Psikologi Sosial alih bahasa R. Medya, R. Djuwita, & W. Kristiaji eds. Jakarta: Erlangga.
Baron, R. M., & Kenny, D. A. (1986). The moderator–mediator variable distinction in social psychological research: Conceptual, strategic, and statistical considerations. Journal of Personality and Social Psychology, 51(6), 1173–1182.
https://doi.org/10.1037/0022-3514.51.6.1173
Barrett, D. W., Patock-Peckham, J. A., Hutchinson, G. T., & Nagoshi, C. T. (2005). Cognitive motivation and religious orientation. Personality and Individual Differences, 38(2), 461-474.
https://doi.org/10.1016/j.paid.2004.05.004
Blee, K. M. (2007). The microdynamics of hate violence: Interpretive analysis and implications for responses. American Behavioral Scientist, 51(2), 258-270.
https://doi.org/10.1177/0002764207306058
Bojarska, K. (2018). The Dynamics Of Hate Speech And Counter Speech In The Social Media Summary Of Scientific Research. Frankfurt: Centre for Internet and Human Rights.
Brown, R. (2005). Prejudice: Menangani Prasangka Dari Perspektif Psikologi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Caroli, M. E. De, Falanga, R., & Sagone, E. (2013). Subtle and Blatant Prejudice Toward Chinese People in Italian Adolescents and Young Adults: The Role of “Friendship” and “Outgroup Representation”. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 82(3 July 2013), 74–80.
https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2013.06.227
Chao, E.-C. (2015). The-Truth-About-Islam.Com: Ordinary Theories of Racism and Cyber Islamophobia. Critical Sociology, 41(1), 57–75.
https://doi.org/10.1177/0896920513508662
Crandall, C. S., & Eshleman, A. (2003). A justification-suppression model of the expression and experience of prejudice. Psychological Bulletin, 129(3), 414–446.
https://doi.org/10.1037/0033-2909.129.3.414
Effron, D. A., & Knowles, E. D. (2015). Entitativity and intergroup bias: How belonging to a cohesive group allows people to express their prejudices. Journal of Personality and Social Psychology, 108(2), 234–253.
https://doi.org/10.1037/pspa0000020
Feist, G. J. (2008). Theories of personality (VI). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Forscher, P. S., Cox, W. T. L., Graetz, N., & Devine, P. G. (2015). The motivation to express prejudice. Journal of Personality and Social Psychology, 109(5), 791–812.
https://doi.org/10.1037/pspi0000030
Gorsuch, R. L. (1988). Psychology of Religion. Annual Review of Psychology, 39(1), 201–221.
https://doi.org/10.1146/annurev.ps.39.020188.001221
Hutabarat, B. A., & Panjaitan, H. H. (2017). Tingkat Toleransi Antaragama di Masyarakat Indonesia. Societas Dei: Jurnal Agama Dan Masyarakat, 3(1), 8-34.
https://doi.org/10.33550/sd.v3i1.28
Jubany, O., & Roiha, M. (2015). Backgrounds, Experiences and Responses to Online Hate Speech: A Comparative Cross-Country Analysis. Turin: UNICRI.
Juniarto, D. (2018). The Muslim Cyber Army: what is it and what does it want? - Indonesia at Melbourne. Melbourne: The University of Melbourne.
https://indonesiaatmelbourne.unimelb.edu.au/the-muslim-cyber-army-what-is-it-and-what-does-it-want/
Matondang, D. B. (2018). Polisi: ‘The Family MCA’ Sebar Isu PKI Bangkit hingga Ulama Diculik. Jakarta: Detik News.
Movanita, A. N. K. (2017). 2016, Konten Berisi Ujaran Kebencian Paling Banyak Diadukan ke Polisi. Jakarta: Kompas.com
Muhid, A., & Fadeli, M. I. (2018). Korelasi antara prasangka sosial dan toleransi beragama pada mahasiswa aktivis organisasi kemahasiswaan di perguruan tinggi umum. Al Qodiri, 15(2), 124–136.
https://doi.org/10.1234/al%20qodiri.v15i2.3191
Plant, E. A., & Devine, P. G. (2009). The active control of prejudice: Unpacking the intentions guiding control efforts. Journal of Personality and Social Psychology, 96(3), 640–652.
https://doi.org/10.1037/a0012960
Setiawan, S. R. (2018). Tahun 2017, Pengguna Internet di Indonesia Mencapai 143,26 Juta Orang. Jakarta: Kompas.com.
Sparks, H., & Gore, J. (2017). My Religion and My People: Levels of Ingroup Identification and Christian Religious Orientations. Kentucky Journal of Undergraduate Scholarship (KJUS), 1(1), 100–120.
https://encompass.eku.edu/kjus/vol1/iss1/9
Suprapto, M. H. (2018). Anak dan Prasangka: Intervensi Terhadap Prasangka Sejak Dini. Seminar Nasional Psikologi, 194–206.
http://hdl.handle.net/123456789/1218
Tahaha, H., & Rustan, E. (2017). Orientasi Religiusitas dan Efikasi Diri dalam Hubungannya dengan Kebermaknaan Pendidikan Agama Islam pada Mahasiswa IAIN Palopo. Jurnal Studi Agama Dan Masyarakat, 13(2), 163-179.
https://doi.org/10.23971/jsam.v13i2.551
Wibisono, S. (2012). Orientasi Keberagaman, Modal Sosial dan Prasangka terhadap Kelompok Agama Lain pada Mahasiswa Muslim. Jurnal Insani, 14(03), 136–148.
http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-14-3-1.pdf
Wrench, J. S., Corrigan, M. W., McCroskey, J. C., & Punyanunt-Carter, N. M. (2006). Religious Fundamentalism and Intercultural Communication: The Relationships Among Ethnocentrism, Intercultural Communication Apprehension, Religious Fundamentalism, Homonegativity, and Tolerance for Religious Disagreements. Journal of Intercultural Communication Research, 35(1), 23–44.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Chairunnisa Sofia, Nuri Sadida
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.