ANALISIS PUTUSAN HAKIM TERHADAP AHLI WARIS YANG BERBEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF SYARA’: STUDI KASUS NO.1803/PDT.G/2011/PA. SBY.
DOI:
https://doi.org/10.37249/assalam.v5i1.261Keywords:
Ahli Waris Yang Berbeda Agama, Wasiat Wajibah, Kewarisan IslamAbstract
Perbedaan agama dalam sebuah keluarga pada masyarakat Indonesia tidak bisa dielakkan karena Indonesia bersifat pluralis. Namun demikian, dalam pandangan Islam, hal ini akan berdampak kepada masalah kewarisan dimana perbedaan agama merupakan salah satu penghalang untuk mendapatkan warisan. Untuk mengatasi hal ini kebanyakan hakim memberikan harta warisan kepada ahli waris yang berbeda agama melalui wasiat wajibah. Namun, dalam kasus ini, hakim tidak memberikan wasiat wajibah kepada ahli waris yang berbeda agama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui alasan hakim dalam memutuskan perkara tersebut dan menganalisis putusan yang diambil dalam perspektif syara’. Penelitian ini merupakan penelitian gabungan antara kajian yuridis normatif dan yuridis empiris dimana peneliti mencoba menganalisis putusan hakim yang bersifat yuridis empiris berdasarkan kepada perspektif syara’. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hakim memutuskan tidak memberikan wasiat wajibah kepada ahli waris yang berbeda agama berlandaskan kepada KHI pasal e tentang kualifikasi ahli waris. Putusan ini sudah sesuai dengan syara’ karena tidak bertentangan dengan hadits dan asas dalam hukum kewarisan Islam bersifat ijbari yang tidak bisa dikompromikan kecuali dengan dalil lain.
Downloads
References
Abd. Hamid, M. M. (2009). Panduan Waris Empat Madzhab (W. Abdurrahim, Ed.). Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.
Abu Bakar, A.-Y. (1989). Ahli Waris Sepertalian Darah: Kajian perbandingan terhadap penalaran Hazairin dan penalaran fikih madzhab. Disertasi. Yogyakarta: IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.
Al-‘Ainani, B. A. (1982). Ahk?m al-Was?y? wa’l-Auqaf. Alexandria: Muassasa Shab?b al-Jam?’a.
Al-Jashash. (n.d.). A?k?m al-Qur’an Vol 2. Beir?t: D?r al-Kitab al-Arabi.
Al-Maraghi, A. M. (1974). Tafsir al-Maraghi, Volume IV. Q?hirah: al-Bab al-Halabi.
Al-Qurtub?, M. bin A. (1999). Al-Jam?’ li Ahk?m Al-Qur’?n, vol. 3. Cairo: D?r al-Had?th.
Al-Tirmidhi, M. bin ‘?sa bin S. (1977). B?b f? nafaqa al-mar’ati min baiti zaujih?. In al-Jam?’ al-Sah?h Sunan al-Tirmidhi. Cairo: Mustafa al-B?bi al-Halab?.
Apriyudi, E. (2018). Pembagian harta waris kepada anak kandung non muslim melalui wasiat wajibah. Kertha Patrika, 40(01), 45–60.
https://doi.org/10.24843/kp.2018.v40.i01.p05
Arif, M. R. (2017). Pemberian wasiat wajibah terhadap ahli waris beda agama (Kajian perbandingan hukum antara Hukum Islam dan Putusan Mahkamah Agung Nomor 368.K/AG/1995). De Lega Lata: Jurnal Ilmu Hukum, 2(2), 351–372.
https://doi.org/10.31219/osf.io/9f5cj
Ash-Shabuni, M. A. (1995). Pembagian Waris Menurut Islam. Jakarta: Gema Insani.
Ash-Shiddieqy, M. H. (1987). Fiqih Mawaris. Semarang: PT. Pustaka Riski Putra.
Bukhari, I. (1984). Shahih al-Bukhari. Kairo: Dar al-Hadits.
Cahyono, D. N., Kusuma, B. A., & Telussa, J. E. I. (2019). Pembagian harta warisan orangtua yang berbeda agama dalam perspektif hukum Islam. Perspektif, 24(1), 19–29.
Retrieved from http://jurnal-perspektif.org/index.php/perspektif/article/view/702
Daud, Z. F. M. (2018). Belajar Praktis Fiqih Mawaris (I. Rusuli, Ed.). Takengon: Shakura.
Daud, Z. F. M., & Azahari, R. (2018). Amalan penghakiman dalam kes wasiat wajibah kepada waris berbeza agama: Kajian kes Terpilih. Jurnal Syariah, 26(2), 267–294. https://doi.org/10.22452/js.vol26no2.4
Daud, Z. F. M., & Azahari, R. (2019a). The wajibah will: Alternative wealth transition for individuals who are prevented from attaining their inheritance. International Journal of Ethics and Systems, Vol. ahead-of-print No. ahead-of-print.
https://doi.org/10.1108/IJOES-09-2018-0133
Daud, Z. F. M., & Azahari, R. (2020). Analisis keputusan dan metode penghakiman terhadap pemberian wasiat wajibah kepada anak tidak sah taraf dalam kes no. 0257/PDT.G/2012/PA.JBG. Jurnal Fiqh, 17(1), 1–32.
https://doi.org/10.22452/fiqh.vol17no1.1
Daud, Z. F. M., & Azahari, R. B. (2019b). Menyoal Rekontruksi Maqashid Dalam Pembaharuan Hukum Kewarisan Islam. Jurnal Ilmiah Islam Futura, 18(1), 1-33.
https://doi.org/10.22373/jiif.v18i1.2843
Djakfar, I., & Yahya, T. (1995). Kompilasi Hukum Kewarisan Islam. Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya.
Hanum, Z., & Syahr, A. (2016). Wasiat wajibah sebagai wujud penyelesaian perkara waris beda agama dalam perkembangan sosial masyarakat. Holistik: Journal For Islamic Social Sciences, 1(2), 123–133.
http://dx.doi.org/10.24235/holistik.v1i2.905
Hasbi, H. (2018). Analisis hak mewaris anak yang lahir dari perkawinan beda agama. Al-Ishlah: Jurnal Ilmiah Hukum, 2(1), 37–49.
https://doi.org/10.33096/aijih.v21i1.15
Hazm, I. (1983). Al-Muhalla, vol. 9. Beirut: D?r al-Fikr.
Herenawati, K., Sujana, I. N., & Kusuma, I. M. H. (2020). Kedudukan harta warisan dari pewaris non muslim dan penerapan wasiat wajibah bagi ahliwaris non muslim (Analisis penetapan pengadilan agama Badung nomor: 4Pdt.P/2013/PA.Bdg Tanggal 7 Maret 2013). Jurnal Ilmu Hukum, 16(1), 25–37.
https://doi.org/10.30996/dih.v16i1.2654
Ibnu M?jah, I. al-H. A. A. M. bin Y. al-R. (1999). B?b L? wasiyyata li w?rith. In Sunan Ibn M?jah. Riyadh: D?r al-Sal?m.
Istiqamah, I. (2017). Tinjauan yuridis pembagian harta warisan pasangan suami istri yang beda agama (Pesrpektif hukum Islam dan KUH Perdata). Jurisprudentie, 4(1), 54–67.
https://doi.org/10.24252/jurisprudentie.v4i1.3664
Khairani. (2012). Wasiat Wajibah dalam Pemikiran Hukum Ibn Hazm. Banda Aceh: Searfiqh.
Direktorat Jenderal Peradilan Agama. (2001). Kompilasi Hukum Islam. Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1991. Jakarta: Mahkamah Agung RI.
Manan, A. (1998). Beberapa masalah hukum tentang wasiat dan permasalahannya dalam konteks kewenangan peradilan agama. Mimbar Hukum Aktualisasi Hukum Islam, 38(Tahun IX, 1998).
Muhibbin, M., & Wahid, A. (2009). Hukum Kewarisan Islam: Sebagai Pembaruan Hukum Positif di Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika.
Muslim, I. (1988). Shahih Muslim. Kairo: Dar al-Hadits.
Mutmainah, I., & Sabir, M. (2019). Wasiat wajibah bagi ahli waris beda agama (Analisis terhadap putusan Mahkamah Agung nomor: 368K/AG/1995). Diktum: Jurnal Syariah Dan Hukum, 17(2), 188–210.
https://doi.org/10.35905/diktum.v17i2.818
Piaw, C. Y. (2006). Kaedah dan Statistik Penyelidikan: Asas Statistik Penyelidikan buku 2. Kuala Lumpur: McGraw-Hill Companies.
Raharjo, A. P., & Dwi Putri, E. F. (2019). Analisis pemberian wasiat wajibah terhadap ahli waris beda agama pasca putusan Mahkamah Agung nomor 331 K/Ag/2018. Jurnal Suara Hukum, 1(2), 172–185.
https://doi.org/10.26740/jsh.v1n2.p172-185
Ridha, R. (n.d.). Tafsir al-Qur’an al-Hakim, Volume II. Q?hirah: Maktabah al-Qahirah.
Setiawan, E. (2017). Penerapan wasiat wajibah menurut Kompilasi Hukum Islam (KHI) dalam kajian normatif yuridis. Muslim Heritage, 1(2), 43–62.
https://doi.org/10.21154/muslimheritage.v2i1.1045
Sukarna, K., & Hambali, J. K. (2017). Implementasi hak atas ahli waris anak kandung non muslim dalam perspektif hukum Islam yang berlaku di Indonesia. Jurnal Ius Constituendum, 2(2), 170–182.
http://dx.doi.org/10.26623/jic.v2i2.659
Syarifuddin, A. (2004). Hukum Kewarisan Islam. Jakarta: Kencana.
Usman, S., & Somawinata, Y. (1997). Fiqh Mawaris: Hukum kewarisan Islam. Jakarta: Gaya Media.
Yudistiawan, R. (2018). Putusan-putusan mahkamah agung yang “bertentangan” dengan nash. Jurnal Aqlam: Journal of Islam and Plurality, 3(2), 248–264.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Zakiul Fuady Muhammad Daud

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.