PENCEGAHAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL MELALUI PEMBERDAYAAN DAN DETEKSI DINI PADA REMAJA KARANG TARUNA

Authors

  • Nilasari Indah Yuniati Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medis STIKes Bina Cipta Husada Purwokerto, Indonesia
  • Nur Aini Hidayah Khasanah Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medis STIKes Bina Cipta Husada Purwokerto, Indonesia
  • Aprilia Rakhmawati Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medis STIKes Bina Cipta Husada Purwokerto, Indonesia
  • Keke Putri Wulansari Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medis STIKes Bina Cipta Husada Purwokerto, Indonesia
  • Asryadin Asryadin Badan Riset dan Inovasi Daerah Kota Bima, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.37249/jpma.v5i1.880

Keywords:

Remaja, Infeksi Menular Seksual, Penyuluhan, Skrining, Karang Taruna

Abstract

Kelompok usia remaja tergolong rentan terhadap penularan infeksi menular seksual (IMS) akibat rendahnya literasi kesehatan reproduksi, perilaku seksual beresiko, dan keterbatasan akses terhadap layanan kesehatan yang ramah remaja. Program pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini dirancang untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran remaja Karang Taruna di Kelurahan Karang Sentul melalui penyuluhan dan skrining IMS, khususnya HIV dan sifilis. Metode kegiatan meliputi penyuluhan edukatif dengan pendekatan interaktif. Pelaksanaan pre-test dan post-test dilakukan untuk mengukur kenaikan tingkat pengetahuan peserta tentang IMS. Selain itu, dilakukan skrining IMS menggunakan tes cepat (rapid diagnostic test). Sebanyak 20 peserta mengikuti kegiatan ini, terdiri dari 18 laki-laki dan 2 perempuan. Data pre-test memperlihatkan bahwa 60% peserta memiliki pemahaman kurang, yang kemudian meningkat menjadi 70% dengan kategori pemahaman baik setelah penyuluhan. Dari 18 peserta yang bersedia menjalani tes skrining, seluruhnya menunjukkan hasil negatif terhadap HIV dan sifilis. Kegiatan ini membuktikan bahwa edukasi yang tepat dan layanan skrining yang mudah diakses dapat meningkatkan kesadaran remaja terhadap IMS. Diperlukan kolaborasi berkelanjutan dengan lembaga terkait guna memperluas cakupan dan dampak kegiatan serupa.

References

Aguirrebengoa, O. A., Garcia, M. V., Sanchez, M. R., D’Elia, G., Méndez, B. C., Arrancudiaga, M. A., León, S. B., López, T. P., Escribano, P. C., Martín, J. B., Prieto, B. M., Fuentes, M. E., Lotero, M. G., Utrilla, M. R., Martín, C. R., & Del Romero Guerrero, J. (2020). Risk factors associated with sexually transmitted infections and HIV among adolescents in a reference clinic in Madrid. PLoS ONE, 15(3), 1-10. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0228998

Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Asryadin, A., Aini Hidayah Khasanah, N., & Indah Yuniati, N. (2023). Desain Primer dan Probe Melalui Pendekatan Bioinformatika untuk Deteksi Gen Gag HIV-1 Menggunakan qRT-PCR. Prosiding Rapat Kerja Nasional Asosiasi Institusi Perguruan Tinggi Laboratorium Medik Indonesia, 2, 118. https://prosiding.aiptlmi-iasmlt.id/index.php/prosiding/article/view/218

BPS Provinsi Jawa Tengah. (2024). Jumlah Kasus Penyakit Menurut Jenis Penyakit Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah 2018-2023. . https://jateng.bps.go.id/id/statistics-table/2/NDgwIzI=/jumlah-kasus-penyakit-menurut-jenis-penyakit-menurut-kabupaten-kota-di-provinsi-jawa-tengah.html

Carmona-Gutierrez, D., Kainz, K., & Madeo, F. (2016). Sexually transmitted infections: Old foes on the rise. Microbial Cell, 3(9), 361–362. https://doi.org/10.15698/mic2016.09.522

Garcia, M. R., Leslie, S. W., & Wray, A. A. (2024, April 20). Sexually Transmitted Infections. StatPearls [Internet]. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560808/

Kemenkes RI. (2024). Laporan Eksekutif Perkembangan HIV AIDS dan Penyakit Infeksi Menular Seksual (PIMS) Semester I Tahun 2024. https://hivaids-pimsindonesia.or.id/download?kategori=Laporan%20Triwulan

Kurniawan, A., Sistiarani, C., & Gamelia, E. (2022). Pencegahan Kejadian Infeksi Menular Seksual (IMS) Remaja Perdesaan di Puskesmas II Kembaran Kabupaten Banyumas. Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 6(1), 59-65. https://doi.org/10.30651/aks.v6i1.4367

Lubis, E., Novi, N. A., Sutandi, A., Setiyadi, A., & Manurung, S. (2024). Hubungan Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang Infeksi Menular Seksual Dengan Perilaku Seksual Pranikah Remaja. Binawan Student Journal, 6(2), 174–182. https://doi.org/10.54771/aenejr76

Masni, M., Lante, N., & Arsin, A. A. (2016). Faktor Risiko Kejadian Infeksi Menular Seksual di Puskesmas Kalumata Kota Ternate. Jurnal MKMI, 12(4), 224–231. https://journal.unhas.ac.id/index.php/mkmi/article/view/1542

Mazur, A., Brindis, C. D., & Decker, M. J. (2018). Assessing youth-friendly sexual and reproductive health services: A systematic review. BMC Health Services Research, 18(1), 1-12. https://doi.org/10.1186/s12913-018-2982-4

Pratiwi, S. S., Widianto, A. A., Rozakiyah, D. S., & Fatanti, M. N. (2023). Pembinaan Karang Taruna Sebagai Penyuluh untuk Penanggulangan Penyakit HIV/AIDS. Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 5(1), 333-341. https://doi.org/10.20527/btjpm.v5i1.6776

Vatrisya, G., Febliyanti, D., & Anggraini, D. (2024). Infeksi Menular Seksual pada Remaja di Indonesia: Prevalensi, Faktor Resiko dan Upaya Pencegahan. Journal of Public Health Science (JoPHS), 1(2), 3047–3632. https://journal.ppmi.web.id/index.php/jophs/article/view/1185

Downloads

Published

2025-06-29

How to Cite

Yuniati, N. I., Khasanah, N. A. H., Rakhmawati, A., Wulansari, K. P., & Asryadin, A. (2025). PENCEGAHAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL MELALUI PEMBERDAYAAN DAN DETEKSI DINI PADA REMAJA KARANG TARUNA. JPMA - Jurnal Pengabdian Masyarakat As-Salam, 5(1), 22–28. https://doi.org/10.37249/jpma.v5i1.880